. Bearing Ratio Lapis Pondasi Agregat Kelas-S 1Dj P Marpaung, Elvira Handayani, 2 3Irwan Hely Muhnandar. 2024-03-02. (SK SNI T-15-1991-03). 2. Masa Berlaku Produk. MANUAL Konstruksi dan Bangunan No:002- 03/ BMI 2006 PekerjaanLapisPondasiJalan Buku3 LAPISPONDASIAGREGAT DEPARTEMENPEKERJAAN UMUM DIREKTORATJENDERALBINAMARGA. Dilihat dari asal bahan, agregat terdiri dari dua macam, yaitu agregat batuan alam dan agregat buatan. Masa Berlaku Produk. 2. Teori Umum Berat isi berhubungan dengan kepadatan porositas, kondisi berat isi sangat mempengaruhi infiltrasi, dan konsistensi. Kata kunci: fly ash. Lapis pondasi agregat kelas S digunakan untuk bahu jalan tanpa penutup. PAKET KONTRAK : Penyusunan Analisa Harga Satuan Bina…. Persyaratan Kekerasan Agregat Untuk Beton. 1. Agregat untuk beton adalah butiran mineral keras yang bentuknya mendekati bulat dengan ukuran butiran antara 0,063 mm – 150 mm. 40 % Bila kerikil pecah min. Modulus Halus Butir = 6,536 Nilai modulus halus butir yang didapatkan adalah sebesar 6,536. Pengambilan Contoh Tanah dari. Tujuan Penelitian. 36 mm) pada dan Lapis Pondasi Agregat Kelas B adalah untuk Lapis Pondasi Bawah. 3. Lapis Pondasi Agregat Kelas A: Abrasi dari Agregat Kasar 0-40 %, Batas Cair 0-25, Indek Plastisitas 0-6, CBR. Pengujian tentang analisis saringan agregat halus dan kasar. Agregat menurut asalnya dapat dibagi dua yaitu agregat alami yang. Fondasi Agregat Kelas C atau Kelas S, dan Lapis Drainase. Ukuran butir maksimum dan gradasipengukuran akan sangat ditentukan oleh kelas ukuran agregat dan kadar air awal dari agregat yang digunakan, serta kondisi bagaimana pembasahan itu terjadi (Kay dan Angers, 2000). s b = Berat jenis bulk agregat, G mb = Berat jenis bulk campuran padat, dan P s = Kadar agregat, persen terhadap berat total campuran. Penilaian Kinerja oleh PPK adalah hasil akumulasi dari penilaian yang diberikan oleh PPK untuk setiap pesanan yang sudah selesai; Penilaian Kinerja. 4. Nasution 264 Bandung 40294. Jalan kelas I, yaitu arteri dan kolektor yang dapat dilalui kendaraan bermotor dengan ukuran lebar tidak melebihi 2. Jalan Agregat Kelas S, Lapis Resap Pengikat (Prime Coat) dan Laston Lapis Pengikat (AC-BC). 51 44 - 58 30 - 65 No. RP. Ukuran partikel ini berdampak pada karakteristik fisik. dan 2. Materi Fisika dalam. 1 Klasifikasi lapis pondasi agregat. Hasil pengujian kadar lumpur pada agregat kasar dapat dilihat pada Tabel 5. Apa itu agregat Kelas S? Lapis Pondasi Agregat Kelas‒S berfungsi sebagai lapis perkerasan untuk bahu jalan dan disyaratkan harus memiliki nilai plastisitas yang. 3. Tanpa Merek Perbaikan Lapis Pondasi Agregat Kelas S Untuk Bahu Jalan, Terpasang. Diketahui bahwa semakin besar nilai abrasi agregat maka stabilitas campuran semakin menurun. Agregat didapatkan dari kuari di Lampung Selatan. 1. 8 (2,36 mm). Persyaratan kuat tekan (unconfined compressive strength) dari Lapis Fondasi Agregat Semen Kelas A (CTB) dan Kelas B (CTSB) dalam umur 7 hari masing-masing 45 – 55 kg/cm 2 dan 35 – 45 kg/cm 2. Agregat kasar kelas B yang berasal dari batu kali harus 50 mempunyai paling sedikit sati bidang pecah. 3. Wa k t u s ik lu s Loader adalah waktu yang . 5– 4. (teratas) dengan bahan tertahan kurang dari 10 c) Agregat kasar untuk latasir kelas A dan B boleh dari kerikil yang bersih. Metode Pelaksanaan Agregat. Namun demikian, nilai f. Tabel 2. Pengertian Agregat. 01 (1) Uraian. Pada perkerasan diperlukan lapis fondasi berupa campuran agregat yang terletak di antara lapisan permukaan (Wearing Course) dan tanah dasar (Subgrade). I. Catatan : Jika tidak akan dilakukan penetapan stabilitas agregat maka contoh dapat dimasukkan kedalam kantong paltik. c) Fraksi Agregat Kasar Agregat kasar yang tertahan pada ayakan 4,75 mm harus terdiri dari partikel atau pecahan batu atau kerikil yang keras dan awet. Lapis Pondasi Agregat Kelas A: Abrasi dari Agregat Kasar 0-40 %, Batas Cair 0-25, Indek Plastisitas 0-6, CBR. Mortar tipe S adalah mortar yang mempunyai kekuatan 12,5 MPa menurutBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. 01 LAPIS PONDASI AGREGAT. Bahu Jalan Tanpa Penutup Aspal + 1,5 cm dengan Lapis Fondasi Agregat Kelas S atau Lapis - 1,5 cm Drainase. c. 1201000999-BMS-001202660. Sedangkan base course B yang. MANUAL Konstruksi dan Bangunan No:002- 03/ BMI 2006 PekerjaanLapisPondasiJalan Buku3 LAPISPONDASIAGREGAT DEPARTEMENPEKERJAAN UMUM DIREKTORATJENDERALBINAMARGA. 63 Kali. Gradasi harus memenuhi ketentuan (menggunakan pengayakan secara basah) yang diberikan dalam Tabel 2. 4. Yang dimaksud dengan volume agregat disini adalah jumlah volume material agregat pada suatu campuran aspal dikurangi volume aspal bitumen, anti stripping agent, dan filler. 1. 3. Lapis Pondasi Agregat Kelas S m3 3. Perancangan blending diperlukan agar gradasi campuran dari setiap fraksi agregat (agregat kasar, sedang, halus, dan filler) sesuai kriteria spesifikasi. Memenuhi Pasal 4. Agregat adalah sekumpulan butir- butir batu pecah, kerikil, pasir, atau mineral lainnya baik berupa hasil alam maupun buatan (SNI No: 1737-1989-F). + 1,5 cm - 1,5 cm Catatan : Lapis Fondasi Agregat A, B, C, S dan Lapis Drainase diuraikan dalam Pasal 5. Agregat kasar yang tertahan pada ayakan 4,75 mm harus terdiri dari partikel atau pecahan batu atau kerikil yang keras dan awet. Lapis Pondasi Agregat Kelas S akan digunakan untuk bahu jalan tanpa penutup. Agregat untuk beton adalah butiran mineral keras yang bentuknya mendekati bulat dengan ukuran butiran antara 0,063 mm — 150 mm. Bahan aspal atau aspal jenis ini adalah lapisan aspal yang berbentuk cair yang terletak di lapisan atas agregat kelas A. Manfaat Penelitian Untuk melihat sejauh mana. 1) agregat halus alami atau oasir alam memenuhi ketentuan SII 052-80 tentang mutu dan Cara Uj Agregat Beton dan ketentuan dalam SK SNI S-04-1989-F tentang Spesifikasi Bahan Bangunan bukan logam; 2) agregat ringan untuk pemuatan beton struktual harus memenuhi ketentuan SNI 023461-1991 tentang Spesifikasi Agregat Ringan untuk Beton. Agregat menurut asalnya dapat dibagi dua yaitu agregat alami yang diperoleh dari sungai dan. Fraksi 2 (Pasir) = 70%. Tetapi, ada perbedaan yang mencolok. Kepadatan agregat base kelas B pada dua titik uji adalah 100,92 % dan 83,70 %, sebahagiannya. Bearing Ratio Lapis Pondasi Agregat Kelas-S 1Dj P Marpaung, Elvira Handayani, 2 3Irwan Hely Muhnandar. Gambar struktur perkerasan untuk lebih jelasnya . edu Dengan kondisi CBR tanah dasar (jalan lama) 6%, dengan agregat kelas A (CBR 100%) diperoleh ketebalan lapisan base course 20 cm, dan agregat kelas B (CBR 50%) untuk sub-base course adalah 25 cm. 63 Kali. Presentase penambahan adalah 14% agregat recycling kombinasi dan 86% agregat kelas A. Contoh komposisi lapis pondasi agregat kelas S adalah. Berikut adalah langkah-langkahnya: – Hitunglah volume total agregat dalam meter kubik (m³) dengan rumus: Volume (m³) =. 2. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kalau campurannya sudah memenuhi syarat yg ditentukan oleh specifikasi. Abu Batu Teknik pelaksanaan pekerjaan penghamparan dan pemadatan dari Base B adalah : Pengangkutan material base B ke lokasi proyek dengan. (1) 5. Wahyono. Nah Lapis base ini untuk lapisan pertama diatas pondasi dasar (Sub Base) dimulai dari. 2. 1. Agregat sendiri merupakan campuran dari berbagai gradasi yang terdiri atas batu pecah, batu belah kerikil, pasir baik berupa hasil alam atau lainnya Jadi, Gradasi agregat adalah distribusi ukuran butiran. 2. 44. Pekerjaan Agregat Kelas B. Bahan dan Lapisan Pondasi Agregat ToleransiTinggiPermukaan. - Agregat Kasar (Split) : kadar lumpur atau bagian yang lebih kecil dari 70 mikro (0,075 mm) maksimum 1%. Lapis pondasi agregat kelas B boleh digunakan untuk bahu jalan tanpa penutup aspal. Read. Dalam Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 N. Latasir terdiri dari campuran latasir kelas A dan latasir kelas B. Lapis Pondasi Agregat Kelas B adalah untuk Lapis Pondasi Bawah. 000/m3. Campuran yang digunakan untuk membuat LPS ini tergantung dari JMF yang telah dibuat oleh kontraktor. Jalan kelas II, yaitu jalan arteri, kolektor, lokal, dan lingkungan yang dapatBeton Kelas II. Persyaratan Gradasi Lapis Pondasi Agregat Berikut ini adalah tabel persyaratan gradasi untuk agregat. WebGradasi seragam (uniform graded), adalah agregat dengan ukuran hampir sama/sejenis atau mengandung agregat halus yang sedikit jumlahnya sehingga tidak dapat mengisi rongga antar agregat. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka akan diadakan pengkajian di Laboratorium dengan mengangkat judul “Pengaruh Kandungan Material Plastis Terhadap Nilai CBR Lapis Pondasi Agregat Kelas‒S. Peserta mampu menunjukkan material klas A,B, S dan CTB 2. Agregat berfungsi sebagai bahan pengisi dalam campuran mortar atau beton. SNI T-15-1990-03:21. Jatim TUJUAN UMUM • PESERTA MAMPU MELAKSANAKAN PENGAWASAN DENGAN CERMAT TERHADAP VOLUME DAN MUTU PEKERJAAN Tujuan Khusus 1. Poin pembahasan 10+ Cara Menghitung Volume Lapis Pondasi Agregat Kelas B adalah : cara menghitung volume agregat kelas a, cara menghitung volume pekerjaan jalan aspal, contoh agregat kelas. Perencanaan Agregat (Aggregate Planning) adalah suatu proses perencanaan kuantitas dan pengaturan waktu Output (keluaran) untuk jangka waktu menengah yaitu sekitar 3 bulan hingga 1 tahun. 812,1976). Raya-2, menyatakan bahwa perkerasan jalan adalah campuran antara agregat yang digunakan untuk melayani beban lalu lintas. Pada base course digunakan agregat kelas A dan sub base course digunakan agregat kelas B. Biasanya lebar agregat kelas S 1,5 – 2 m dan tebal 15 cm. Sistem pengolahan tanah tersebut adalah sistem pengolahan tanah konservasi. Seluruh lapis pondasi agregat harus bebas dari bahan organik dan gumpalan lempung atau bahan-bahan lain yang tidak dikehendaki. D WEIGHT OF SAND IN CONE gram 1625 1625 1625. 2. Lapisan prime coat ini terbuat dari aspal dengan penetrasi 60/70 atau juga dengan penetrasi 80/100 yang dicairkan menggunakan minyak tanah, dan pada dasarnya volume prime coat yang digunakan sekitar 0,4 hingga. Campuran yang digunakan untuk membuat LPS ini tergantung dari JMF yang telah dibuat oleh kontraktor. 4), dan fraksi agregat halus (lolos Agregat Kasar Universitas Sumatera Utara a. Struktur dan Kemantapan Agregat Tanah. yang semakin rendah tidak selalu berarti bahwa kekuatan beton semakin tinggi. PERKERASAN BERBUTIR 5. Discover the world's research. Pengaruh Kandungan Material Plastis Terhadap Nilai CBR Lapis Pondasi Agregat Kelas‒S. Hubungan kandungan air, berat jenis agregat campuran dan berat isi beton 20. Fraksi Agregat HalusLapis Pondasi Agregat Kelas S digunakan untuk bahu jalan tanpa penutup. Pada umumnya lapis pondasi agregat kelas A adalah mutu lapis pondasi atas untuk lapisan di bawah lapisan berapsal, dan lapis pondasi agregat kelas B adalah untuk lapis pondasi bawah. Batu Pecah Tersebut Terdiri Dari Beberapa Fraksi Ukuran Yang Berbeda. Sandcone tes, adalah sebuah metode pengujian derajat kepadatan tanah dari perbandingan suatu hasil kerja pemadatan dan pemadatan tanah di laboratorium. Agregat kelas S biasa digunakan sebagai lapis pondasi bahu jalan tanpa penutup, dan Agregat kelas C dapat digunakan sebagai. Metode pelaksanaan pondasi. W AH = (W isi beton basah – W semen – W air) x %AH = (2,358 - 612,9 - 190) x 33% = 513,182 kg/m3 2358 2,58Bilamana agregat kasar berasal dari kerikil Ukuran Ayakan Persen Berat Yang Lolos maka untuk lapis pondasi agregat kelas A mempunyai 100% berat agregat kasar ASTM (mm) Kelas A Kelas B Kelas S dengan angularitas 95/90. Secara umum, agregat dapat dibedakan berdasarkan ukuran yaitu agregat kasar dan agregat halus. Discover the world's research. karena jalan yang akan di aspal hanya 750 m, maka agregat kelas A yang dibutuhkan adalah sebanyak 600 m 3. Fraksi 2 (Pasir) = 70%. 1. pengukuran akan sangat ditentukan oleh kelas ukuran agregat dan kadar air awal dari agregat yang digunakan, serta kondisi bagaimana pembasahan itu terjadi (Kay dan Angers, 2000). c. 2. Kontraktor harus menyiapkan berikut di bawah ini paling sedikit 21 hari sebelum tanggal yang diusulkan dalam penggunaan setiap bahan untuk pertama kalinya sebagai lapis. rendah maupun produksi tinggi kelas agregatnya. b. Adapun yang di maksud dengan agregat mencakup. perkerasan yang laik atau sesuai dengan tuntutan pengguna jalan adalah cukup sulit dicapai. com - Struktur tanah adalah susunan atau agresasi partikel tanah (pasir, debu, atau tanah liat) yang terbentuk secara alami. b. (Departemen Pekerjaan Umum Direktorat. Agregat kelas S biasa digunakan sebagai lapis pondasi bahu jalan tanpa penutup, dan Agregat kelas C dapat digunakan sebagai. Yang terpenting adalah memenuhi syarat Tabel 5. Agregat halus Agregat halus adalah agregat dengan ukuran butir lebih kecil dari saringan no. Material batu pecah crusher + batu ayakan harga berbeda2 Lokasi pabrik di Watukosek dan Welang Pasuruan, Jawa Timur ===== Material Agregat kelas B,agregat yang terbaik yang akan digunakan dalam perencanaan campuran. Berat isi agregat diperlukan dalam perhitungan bahan campuran beton, apabila jumlah bahan ditakar dengan ukuran volume. Jumlah Harga Pekerjaan DIVISI 4 (masuk pada Rekapitulasi Perkiraan Harga Pekerjaan) DIVISI 5. Hingga saat ini setidaknya ada 5 PTN yang membuka kelas S1 internasional yang lulusannya. agregat kelas A) M3 754. Kepadatan agregat base kelas B pada dua titik uji adalah 100,92 % dan 83,70 %, sebahagiannya. Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui ukuran. Toleransi elevasi permukaan. 468,00 290. 4 : Agregat lolos dari saringan 3/8” dan tertahan saringan N0. Sungai Lewara adalah salah satu sungai yang ada di Desa Balane Kecamatan Kinovaro Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah yang memiliki sumber material yang cukup potensial sebagai bahan material campuran lapis pondasi atas (base course) kelas A. Agregat kasar Kelas A yang berasaldari batu kali harus 100 % mempunyaipaling sedikitduabidangpecah. 4), dan fraksi agregat halus (lolos saringan No. 5. Dari tabel pada lampiran 2 didapatkan hasil bahwa agregat halusPengertian Agregat dan Klasifikasinya. 1. Tripalindo Trans Mix: Bahan Bangunan/Konstruksi: Lapis Pondasi Agregat: Agregat Kelas A Kelas A-99. Baca juga: Harga Batu Split. 2. Walaupun berfungsi sebagai bahan pengisi, karena volume agregat pada beton ± 70% volume beton, agregat sangat berpengaruh terhadap sifat-sifat mortar/beton, serta memberikan kekuatan pada beton, sehingga kualitas agregat sangat mempengaruhi mutu beton yang akan dihasilkan. Yang. 2. Split 5/7 2. 7/16/2019 Analisa Lapis Pondasi Agregat 1/3FORMULIR STANDAR UNTUKPEREKAMAN ANALISA MASING-MASING HARGA SATUANPROYEK :No. Menurut peraturan SK-SNI-T-15-1990-03 kekasaran pasir dibagi menjadi empat kelompok menurut gradasinya, yaitu pasir halus, agak halus,adalah melalui pengaruhnya terhadap pertumbuhan vegetasi (Nursa’ban, 2006). Tujuan dari penelitian ini adalah dapat dibuat sebuah program yang bisa menjalankan proses blending agregat dengan cepat, baik itu untuk agregat halus maupun agregat kasar. Material agregat kelas B adalah material dengan komposisi campuran 27% agregat pecah ukuran 20 – 30 mm, 28% agregat pecah ukuran 5 – 10 mm dan 10 – 20 mm, dan 45% sirtu saring (Gambar 4. Jatim TUJUAN UMUM • PESERTA MAMPU. Setelah tahap di atas, lalu dilakukan tahap penghamparan sirtu atau lapis pondasi agregat. Permukaan Lapis Fondasi Agregat Kelas A. 1. 801,00 290. Dalam memperoleh ukuran butiran agregat perlu dilakukannya pemeriksaan. Unit Pengukuran. Nakita. Sebagai contohnya: Jika yang digunakan adalah base course LPA dan LPB, maka base course A bertindak sebagai batu pecah keras yang lolos dari saringan ukuran 37,5 mm. Nilai CBR laboratorium meningkat denganTabel 3. Agregat ukuran 1/2” : Agregat lolos dari saringan 3/4” dan tertahanPembuatan AC-WC (Asphalt Concrete – Wearing Coarse) harus melalui proses perancangan aggregate blending. Uji keausan dlakukan dengan menggunakan mesin abrasi Los Angeles untuk mengetahui angka keausan yang dinyatakan dengan perbandingan antara berat bahan aus terhadap berat semula dalam persen dimana nilai keausan maksimal yang diizin kan adalah 40%. Agregat adalah salah satu dari bahan material beton yang berupa sekumpulan batu pecah, kerikil, pasir baik berupa hasil alam atau lainnya. Indonesia adalah lapis beton aspal (Laston) atau AC (Asphalt Concrete). 1. Bahu jalan terletak di tepi kanan dan kiri badan jalan. 4, Lampiran C Lapis Pondasi Agregat yaitu kelas A, kelas B dan kelas S. Dalam klasifikasi AASHTO, pertama harus menentukan terlebih dahulu termasuk Granular materials atau Silt-Clay materials, dengan menggunakan penyaring yang berukuran 200 mesh.